CERPEN IV
Semangat Hidup
Seorang anak yang di tengah-tengah kuliahnya terputus akibat hempasan badai yang di dapatkanya, kini badai itu telah berlalu ia pun melanjutkan kuliahnya di suatu kota yang tidak lagi di kampus ia yang lama dahulu...
Kini ia memiliki teman baru yang siap membantunya di dalam suka dan duka... tak malu ia berteman dengan orang yang jauh lebih muda bahkan lebih tua darinya karena ia memiliki prinsip teman yang baik tidak memandang usia ras dan golongan apa pun itu... semua itu di anggapnya sama tanpa ada perbedaan atau istilahnya berdiri sejajar di antara semua golongan
semoga apa yang dia rasakan saat ini akan selalu memotifasinya untuk menyelesaikan kuliahnya... sebab orang-orang yang mencintainya (ibu,ayah,abang, mawar merah, serta keluarga dan teman-temanya) sedang menunggu kehadiranya kembali di hadapan mereka di desa
Suatu hari pasti kehidupan anak itu akan lebih baik bila ia bersungguh-sungguh menjalani hidupnya dengan nilai yang positif dan tidak terjerumus lagi di dalam lorong hitam yang sangat-sangat gelap...
(musuh yang terbesar adalah diri kita sendiri)
Pernah ia mencoba membayangkan kehidupan yang dahulu sungguh ia tidak dapat lagi membayangkan bagaimana ia dahulu.
Kini tiap pagi hingga sore tak lelah ia berangkat mengejar masa depanya di kampus yang baru itu...
Senyum, canda, tawa telah ia rasakan bahkan cinta... ha ha...
GOOD LUCK BRO... KEJAR TERUS CITA-CITAMU WALAUPUN KEPALAMU HARUS GUNDUL SEKALIPUN ^_^
Tgl 23/12/2010
09.25 | | 0 Comments
PENYAKIT YANG MENYERANG EUCALYPTUS
Nama: Fauzan Wirawan ^_^
Tugas kuliah : Hama dan Penyakit Hutan
Nim : 13513
Fakultas Kehutanan
Instiper
PENYAKIT YANG MENYERANG EUCALYPTUS
Taksonomi Eukaliptus
Tanaman eukaliptus termasuk famili Myrtaceae, genus Eucalyptus dengan spesies Eucalyptus spp. Spesies-spesies yang sudah dikenal umum antara lain, Eucalyptus alba (ampupu), Eucalyptus deglupta, Eucalyptus grandis, Eucalyptus plathyphylla, Eucalyptus saligna, Eucalyptus umbellate, Eucalyptus camadulensis, Eucalyptus pellita, Eucalyptus tereticornis, Eucalyptus torreliana (Khaeruddin, 1999).
Klasifikasi ilmiah (Scientific Classification) dari tanaman eukaliptus adalah sebagai berikut, kingdom Plantae, divisi Angiosperms, subdivisi Eudicots, ordo Myrtales, famili Myrtaceae. Tanaman eukaliptus terdiri dari kurang lebih 700 jenis dan yang dapat dimanfaatkan menjadi pulp sekitar 40% dari keseluruhan tanama ini.
Syarat Tumbuh Eukaliptus
Jenis-jenis eukaliptus banyak terdapat pada kondisi iklim bermusim (daerah arid) dan daerah yang beriklim basah dari tipe hujan tropis. Jenis eukaliptus tidak menuntut persyaratan yang tinggi terhadap tempat tumbuhnya. Tanaman eukaliptus dapat tumbuh pada tanah yang dangkal, berbatu-batu, lembab, berawa-rawa, secara periodik digenangi air, dengan variasi kesuburan tanah mulai dari tanah-tanah kering gersang sampai pada tanah yang baik dan subur.
Genus pohon ini dapat ditemukan hampir diseluruh Australia, karena telah beradaptasi dengan iklim daerah tersebut. Jenis eukaliptus dapat tumbuh dan dapat dikembangkan mulai dari dataran rendah sampai daerah pegunungan. Kebanyakan eukaliptus tidak tahan suhu dingin, hanya bertahan pada suhu antara -3º hingga -5º Celcius. Tanaman eukaliptus tumbuh dengan baik pada suhu rata-rata per tahun 20º hingga 32º Celcius.
Macam-macam penyakit yang menyerang eucalyptus sp :
A. Gejala/Tanda
Tanda-tanda maupun gejala lapangan sangat perlu diketahui guna menetapkan jenis penyakit, penyebab serta jenis tanaman inangnya dan jenis hasil tanaman inang yang diharapkan, berkaitan dengan tindakan pengendaliannya. Dalam ilmu penyakit tanaman umum (General plant pathology) perlu dipelajari a) Symptomatic yaitu melukiskan, mempelajari, mengenal dan membandingkan gejala lapangan yang ada pada setiap jenis tanaman yang sakit. b) Diagnostic yaitu mempelajari, mengenal, dan menentukan penyebabnya sesuatu jenis penyakit. c) Pathogenesis yaitu menyelidiki dan mempelajari peristiwa-peristiwa serta proses yang terjadi di dalam sel dan jaringan tanaman yang sakit, serta kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit. d) Etiology yaitu mempelajari dan menyelidiki proses fisiologis yang menyebabkan tidak normalnya pertumbuhan, perkembangan dan yang menyebabkan sakitnya tanaman oleh senyawa penyakit. e) Ecology yaitu mempelajari dan menyelidiki hubungan faktor lingkungan/ ekosistem yang menyebabkan meluas menghambat perkembangan penyakit, dan timbulnya suatu epidemi penyakit.
Penyakit yang menyerang bagian daun pada tanaman eukaliptus cukup banyak, diantaranya jamur embun hitam (Black mildew) yang tumbuh pada permukaan daun dan batang, berwarna hitam, menyebar dan membentuk koloni seperti beludru dengan diameter 1 cm, kadang-kadang menyerang batang dan ranting muda, jamur yang menyerang adalah yang berasal dari spesies Meliola. Cryptosporiopsis leaf dan Shoot blight, penyakit ini menyerang bagian batang dan daun tanaman, biasanya tersebar secara menyeluruh, lembut dan berwarna coklat, luka nekrotik yang menjalar dan dikenal sebagai gejala jamur hitam, bentuknya bundar berukuran 1-2 cm.
Khususnya penyakit ini menyerang tanaman muda Eucalyptus spp. Cylindrocladium foliar spot dan foliar blight penyakit ini disebabkan oleh Cylindrocladium spp. yang menyebabkan penyakit pada pembibitan, pada bagian akar dan leher akar, hawar tunas, hawar daun dan bercak daun. Penyebaran penyakit dengan konidia dalam jumlah sangat besar terjadi di atas permukaan daun. Penyakit daun Mycosphaerella, gejala penyakit ini berupa bintik daun, bisul dan kerut daun disebabkan oleh jamur Mycosphaerella. Banyak variasi gejala yang ditimbulkan oleh serangan jamur ini. Daun yang terinfeksi oleh jamur ini akan berkembang menjadi bintik dan bisul.
Penyakit daun Phaeophleospora biasanya terdapat di pembibitan dan menyerang tanaman jenis tertentu. Gejala berupa bercak daun berwarna kemerahan pada permukaan atas daun dan adanya spora berwarna hitam pada permukaan daun.
B. Nama Penyakit
Pada pembibitan semai tanaman eukaliptus sering diserang penyakit rebah kecambah (dumping off) yang disebabkan oleh Phytium sp. dan Fusarium sp. penyakit busuk akar disebabkan oleh serangan Phytium sp., Phytopthora sp. dan Batryodiplodia sp. menyebabkan kematian pohon. Adapun serangan Nectria sp. dapat menyebabkan penyakit kanker batang. Aulographina eucalypti menyebabkan bercak daun (leaf spot). Pada eukaliptus fungi ini telah ditemukan di berbagai negara- negara beriklim sedang yang menanam eukaliptus secara luas, sedang di negara beriklim tropis belum begitu banyak (Old, et al., 2003).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di PT. Toba Pulp Lestari Pembibitan Porsea diperoleh gejala penyakit pada eukaliptus berupa hawar daun atau leaf blight yang berukuran kecil kemudian menyebar menutupi bagian daun. Gejala penyakit ini pada daun berukuran kecil dan berwarna merah dan dapat menyebar pada daun sekitarnya sehingga daun akan kering, mati dan gugur. Fungi penyebab gejala penyakit yang ditemukan di PT. TPL pembibitan Porsea Cylindrocladium reteaudii, Mycosphaerella spp., Cryptosporiopsis spp., dan ada 2 spesies dari Phaeophleospora spp (Silalahi, 2008).
Cylindrocladium spp. menyebabkan penyakit pada pembibitan dan pada tanaman termasuk akar dan leher akar, hawar tunas, hawar daun dan bercak daun. Penyakit menular terjadi apabila curah hujan tinggi dan pada daerah lembab. Penyebaran penyakit dengan konidia dalam jumlah sangat besar terjadi di atas permukaan daun. Selama hujan lebat, spora- spora terpercik ke udara dan menempel pada daun dan pohon- pohon lain. Cylindrocladium sp dapat hidup bertahan lama dalam tanah karena adanya dinding-tebal Khlamidospora dan propagulnya. Penularan biasanya mulai dari daun cabang bawah menyebar sampai ke mahkota. Serangan penyakit yang disebabkan oleh Cylindrocladium spp. banyak ditemukan pada persemaian dan bagian batang pohon.
Penyakit dapat dikendalikan dengan teknik pembibitan yang tepat (pengontrolan kualitas tanah, kadar air dan kondisi lingkungan sekitar persemaian) dan pemberian fungisida pada saat dibutuhkan. Pada tingkatan bibit dan pancang penyakit bercak daun dapat disebabkan oleh berbagai macam fungi. Penyakit kanker batang yang parah dan serangan yang cukup luas telah ditemukan di Sumatera. Penyakit ini disebabkan oleh serangan Corticium salminicolor. Kematian pohon-pohon disebabkan oleh busuk akar telah sering terjadi dan patogen yang menyebabkan penyakit ini adalah Phytium sp., Phytoptora sp., dan Batryodiplodia sp. (Anggraeni dan Suharti, 1997 dalam Nair, 2000). Kanker batang pada eukaliptus disebabkan Nectria sp.
C. Penyebab
Penyakit hutan merupakan penggabungan antara empat komponen yaitu : patogen, pohon inang, lingkungan dan manusia. Komponen-komponen saling berinteraksi sebagai berikut : (1) Patogen berinteraksi dengan inang melalui proses-proses parasitisme dan patogenesis, dan sebaliknya inang berinteraksi dengan patogen dalam hal penyediaan unsur hara dan ketahanan, (2) Lingkungan fisik berinteraksi dengan tumbuhan dalam proses penyakit abiotik dan pradisposisi, sebaliknya inang memberikan pengaruh terhadap lingkungan fisik berupa naungan, eksudat, pengurasan unsur hara dan air, (3) Inang berperan sebagai inang untuk parasit sekunder dan memfasilitasi populasi lingkungan biologi, dan sebaliknya lingkungan biologi dapat menjadi parasit sekunder dan simbiosis, (4) Patogen berinteraksi terhadap lingkungan fisik dalam pengeluaran toksin, pengurasan unsur hara, sebaliknya lingkungan fisik memberikan fasilitas kelembaban, suhu, unsur hara, tetapi juga racun, (5) Patogen berinteraksi dengan lingkungan biologi melalui parasitisme (alternatif), sebaliknya lingkungan biologi dapat memparasit patogen, (6) Lingkungan fisik memberikan fasilitas suhu, kelembaban, unsur hara dan juga racun kepada lingkungan biologi, sebaliknya lingkungan biologi menguras unsur hara dan mengeluarkan antibiotik ke dalam lingkungan fisik.
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit
Patogen
Jamur patogen dapat masuk ke dalam badan tumbuhan berupa (a) luka, (b) lubang alami seperti mulut kulit dan hidatoda, maka dengan langsung menembus permukaan tumbuhan yang utuh. Beberapa patogen hanya dapat masuk dengan satu cara, sedangkan lainnya dengan dua cara atau lebih. Luka dapat terjadi karena penyebab anorganik maupun organik (Djafaruddin, 2001).
Penyebab luka yang bersifat anorganik misalnya angin keras, petir, cahaya sinar matahari yang terlalu kuat. Bahkan untuk penyakit tertentu yang terjadi karena debu yang terbawa angin dapat dipakai sebagai jamur infeksi. Penyebab anorganik adalah hewan dan manusia sendiri. Manusia dengan sengaja atau tidak selalu menimbulkan luka pada tanaman misalnya pada penyadapan, pemangkasan, pemotongan setek, pendangiran, dan sebagainya.
Tidak seperti jamur, umumnya bakteri patogen tidak dapat mengakibatkan infeksi dengan langsung menembus permukaan tumbuhan yang ada. Bakteri patogen ada yang masuk ke dalam badan tanaman melalui luka-luka. Karena tekanan negatif di dalam pembuluh-pembuluh akibat pemotongan, bakteri terhisap masuk ke dalam pembuluh, sehingga terlindungi terhadap faktor-faktor lingkungan yang kurang baik. Patogen bakteri membuat infeksi melalui beberapa lubang- lubang alami, misalnya mulut kulit.
Pada tumbuhan tertentu mulut kulit ada yang mengadakan modifikasi menjadi pori air, khususnya pori yang terdapat di tepi daun. Pada waktu udara lembab, terutama di waktu malam, pori air mengeluarkan tetes- tetes air, jika kelembaban udara turun, penguapan daun bertambah, tetes air yang berada di depan pori air akan terhisap masuk bersama-sama dengan bakteri patogen di dalamnya. Jadi di sini bakteri terhisap masuk bersama-sama dengan bakteri patogen di dalamnya.
Penyakit dapat ditularkan melalui virus, medianya berupa jamur maupun serangga dan hewan lainnya yang mempunyai kontak dengan inang. Secara umum tanaman yang terinfeksi virus secara sistemik akan mengandung virus selama tanaman itu masih hidup karena tanaman tidak mempunyai mekanisme untuk menghilangkan virus. Oleh sebab itu, setiap bagian tanaman yang digunakan menjadi tanaman baru melalui cara pembiakan vegetatif seperti okulasi, penyambungan, penanaman umbi, kultur jaringan, akan mengandung virus dari tanaman induk
Tanaman Inang
Tanaman eukaliptus pada habitat aslinya (native habitate) merupakan tanaman inang yang sangat luas jangkauan serangan patogen jamurnya, terutama patogen yang menyerang bagian daun, tunas serta batang. Pada umumnya bawaan genetika dari jenis individu dan peranannya dalam komunitas yang heterogen, bagaimanapun dilengkapi dengan perlindungan yang kuat dalam melawan wabah penyakit. Secara kontras, industri tanaman eukaliptus di Asia Tenggara membudidayakan satu spesies khas atau tanaman hybrid. Seringkali berasal dari beberapa klon yang mana asal-usulnya biasanya sama.
Teknik perkembangbiakan secara modern, seperti perbanyakan tunas atau kultur jaringan, membuatnya mungkin untuk area-area tanaman yang luas dengan klon-klon yang sama. Dengan pengharapan adanya laju pertumbuhan yang seragam, dan kualitas produk yang tinggi. Seperti pengerjaan ini, sangat berbahaya dari serangan penyakit, seperti patogen termasuk fungi endemik, pengenalan yang baru ini pada suatu daerah penanaman, dapat menyebabkan wabah penyakit tersebar luas. Resiko ini di pertinggi oleh pergerakan dari perbaikan plasma basil di antara daerah pertumbuhan eukaliptus, dan bahkan lingkup internasional, seperti patogen yang dapat disebarkan oleh benih yang terinfeksi atau tanaman yang terinfeksi.
D. Akibat
a. Pucuk terkulai dan menggulungnya daun
b. Pucuk layu, kerdil, dan mati
E. Kondisi lingkungan yang mendukung
Pada umumnya jika dipandang dari faktor lingkungan dapat kita ketahui ada banyak hal yang mempengaruhi perkembangan penyakit pada tanaman. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi adalah sebagai berikut :
a. Keadaan Tanah
Kelembapan tanah atau lengas tanah dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan kelembapan tanah yang cukup. Pada umumnya kekurangan air menyebabkan hambatan pertumbuhan, warna daun pucat, tumbuhan cepat masak (tua) atau rusak Sedangkan pengaruh terlalu banyak air pada umumnya bersifat tidak langsung. Kelebihan air dalam tanah menghambat perkecambahan biji dan memperlemah tumbuhan dalam semua tingkat pertumbuhan. Sebenarnya air sendiri tidak merugikan, tetapi ini dapat mengurangi jumlah oksigen dalam tanah yang diperlukan oleh akar-akar.
b. Struktur Tanah
Struktur fisik tanah dapat langsung memberikan pengaruh langsung terhadap pertumbuhan, misalnya ada lapisan padat yang menghalangi perkembangan akar tumbuhan. Tanah yang mempunyai tekstur kasar biasanya tidak dapat menahan air, sehingga tumbuhan mudah menderita dan kekeringan.
c. Kahat (Kekurangan) Oksigen
Kebanyakan tumbuhan membutuhkan oksigen yang cukup di dalam tanah. Aerasi tanah sangat dipengaruhi oleh struktur dan kelembaban. Kebutuhan oksigen berbeda-beda. Aerasi tanah sangat dipengaruhi struktur dan kelembapan.
d. Kahat (Kekurangan) Unsur-unsur Hara
Selain air, oksigen, dan asam arang, tumbuhan memerlukan nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, besi, mangan, belerang, tembaga, molibdenium (Mo), dan seng (Zn) serta beberapa unsur lainnya. Gejala kahat unsur-unsur hara dapat terjadi pada daun-daun dan jaringan bahkan pada daun-daun dan jaringan muda. Gejala pertama yang terjadi karena kahat unsur yang mobil, yang dapat diangkut dari jaringan ke jaringan muda, seperti nitrogen, fosfor, dan kalsium. Sebaliknya unsur-unsur yang sukar terangkut, seperti kalsium (Ca), seng (Zn) menyebabkan gejala pada jaringan muda.
e. Kelebihan Kemikalia
Kelebihan kemikalia secara langsung dapat menyebabkan keracunan dan merusak tumbuhan. Secara tidak langsung ini dapat mempengaruhi pelarutan dan penyerapan unsur-unsur lain. Kelebihan kemikalia ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang abnormal. Kelebihan besi menyebabkan nekrosis, hambatan pertumbuhan dan rusaknya pertanaman. Kelebihan tembaga di tanah dapat menghambat pertumbuhan yang dapat mematikan.
a. Keadaan Cuaca (Sinar Matahari)
Seringkali kekurangan sinar tidak dapat dipisahkan dari pengaruh faktor-faktor lain dari lingkungan. Pada tanaman atau daun yang biasanya terlindung, intensitas matahari yang berlebihan dapat merangsang terjadinya reaksi fotokimia yang menyimpang yang dapat juga menginaktifkan beberapa enzim dan mengoksidasi klorofil. Proses fotooksidasi seperti itu dapat menyebabkan terjadinya klorosis, bahkan dapat mematikan daun. Kekurangan sinar menyebabkan etiolasi. Tumbuhan menjadi pucat, lemah, tumbuh memanjang dan mudah diserang oleh bermacam-macam patogen.
b. Suhu
Suhu yang terlalu tinggi dan rendah dapat merusak tumbuhan. Kelembapan rendah dan angin kering dapat meningkatkan kekeringan karena suhu tinggi. Pohon-pohon yang belum rimbun atau pohon-pohon yang habis dipangkas pangkal batangnya sering gosong matahari ”Sun scorch” (terbakar matahari), ini disebabkan oleh sinar matahari yang dipantulkan tanah. Pada siang hari yang cerah suhu lapisan atas tanah dapat mencapai 60-650 C, sehingga dapat merusak jaringan tanaman.
c. Angin, Hujan dan Petir
Secara langsung angin dapat merusak karena tumbuhan mudah patah, dan sebagainya, terutama jika disertai dengan hujan serta petir. Ketiga hal ini jika terjadi cukup mempengaruhi adanya kerusakan jaringan tanaman, terutama di kawasan beriklim tropis.
F. Gambar-gambar
06.08 | | 1 Comments
JAMUR MERANG
PERTUMBUHAN JAMUR MERANG DENGAN METODE KARDUS TANPA BIBIT ANAKAN
Fauzan wirawan
INTISARI
Jamur merang (Volvariella volvaceae) merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara komersial. Jamur merang mempunyai cawan pada bagian bawah tangkai, berwarna coklat muda dan Spora jamur merang berwarna kuning kemerahan dan di saat dewasa, tudung jamur merang berbentuk payung.
Kini saya akan membahas tentang jamur merang dan cara membudidayakannya dengan metode kardus, dengan memanfaatkan barang bekas ini kita sudah mengurangi limbah atau kandungan Co2 di bumi. Jamur merang juga merupakan sumber dari beberapa macam enzim terutama tripsin yang berperan penting untuk membantu proses pencernaan. Jamur merang dapat juga dijadikan sebagai makanan pelindung karena kandungan vitamin B-kompleks yang lengkap termasuk riboflavin serta memiliki asam amino esensial yang cukup lengkap. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17, dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.
Dalam budidayanya, jamur merupakan tanaman yang ditanaman dengan temperatur, kelembaban dan ventilasi yang terkontrol.
Membudidayakan jamur merang tidaklah sulit sebagaimana kita bayangkan, karena bahan untuk media tanamnya terdapat di sekeliling kita salah satunya kita dapat menggunakan media kardus dan beberapa bahan lainnya seperti tepung terigu, sayur kangkung dan kentang.
LANGKAH-LANGKAH PEMBUDIDAYAAN
Agar jamur ini berhasil tumbuh pada media yang kita buat di dalam penanaman jamur merang atau kardus ini kita harus memperhatikan beberapa bahan dan langkah-langkah pokok yaitu,
Penyiapan Media :
Bahan utama iyalah kardus dan ada beberapa bahan tambahan laiinya seperti :
Kapur, untuk menetralisasi kardus
2. Dedak halus, sbg makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur.
3. Pupuk NPK ialah pupuk anorganik yang memiliki unsur N,P dan K, tiga unsur makro inilah yang sangat di perlukan tanaman untuk fase awal merangsang pertumbuhan akar pada jamur
4. Pupuk organik cair Biogan, berfungsi agar jamur tumbuh dengan besar dan subur
5. Tepung trigu
6. Arang sekam, yang berfungsi untuk menstabilkan suhu tempat tumbuh jamur di dalam media
8. Sayuran seperti kangkung, kentang dan jenis-jenis sayuran lainnya
9. kita dapat menggunakan pelastik dan bambu yang di bentuk per segi 4 untuk media tanam
10. Alat pengatur temperatur
Bibit :
Apabila setelah 14 hari jamur tidak menunjukan pertumbuhan di dalam media, kita dapat menggunakan dengan cara mencari anakan jamur merang yang ada di sekeliling kita, namun yakinlah bila media tanam jamur betul-betul di perhatikan jamur akan tumbuh tanpa harus ada anakan dari luar:
Bibit dapat di cari di daerah yang memiliki suhu 28-35C
Tumbuh di daerah yang memiliki kelembaban 80 F
Hidup di batang pohon yang sudah mati dan rapuh
Pemeliharaan :
Ada beberapa cara pemeliharaan yang harus di jaga yaitu :
1. Temperatur ruang di dalam kumbung dijaga pada tingkat 28-35 C. Untuk menjaga suhu bisa dipasang lampu.
Agar kelembabanya terjaga tutup media dengan pelastik dan agar sirkulasi udara dapat masuk setiap 1 hari di buka selama 10-20 menit dan di tutup kembali
3. Agar foto sintesis berjalan, pada pukul 07.00-11.00 siang, sinar matahari harus masuk dalam kumbung
Pemanenan :
Jamur sudah dapat dipanen setelah berumur 10-15 hari sejak penanaman. Jamur merang dipanen sebelum mekar, yaitu kancing stadium telur.
Di saat pemanenan jamur, harus di perhatikan keadaan media agar tidak rusak
CARA PEMBUDIDAYAAN
Setelah beberapa bahan-bahan yang ada telah di persiapkan, media utama yaitu kardus kita sobek-sobek lalu di rendam dengan air kapur yang telah di campur dengan pupuk NPK selama 5 jam atau lebih, ini berguna untuk mensterilkan media kardus dari zat-zat kimia yang dapat menghalang pertumbuhan jamur, lalu setelah 5 jam perendaman, kardus dibilas agar kapur yang ada tidak melekat (walau tidak berbahaya) angkat dan ½ kardus di simpan di tempat persegi empat yang berbentuk aquarium dengan membentuk tumpukan garis panjang sejajar dengan tumpukan-tumpukan lainnya, lalu sayur kangkung, kentang dan tepung terigu di aduk menjadi satu di dalam ember yang telah berisikan ½ kardus yang telah steril lalu di tumpukan kembali ke media yang berbentuk aquarium dan di jadikan satu pada tumpukan yang berbentuk garis panjang pada tumpukan yang pertama.
Untuk fase awal tumbuh jamur, media harus tertutup rapat tarpisah dari udara luar atau penetralisir, maka CO2 hasil pembakaran sistem tanaman akan di uraikan menjadi unsur carbon dan O2 melalui vapour sistem/uap yang ada dalam incubator selama 3 hari dan setelah penutupan itu setiap hari jam 7 pagi penutup kumbung di buka selama 10-15 menit agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan.
Setelah 3-5 hari fase awal pertumbuhan akar sudah terlihat sehingga kita harus benar-benar memperhatikan suhu dan kelembabannya agar jamur dapat tumbuh dengan mudah dan kumbung tidak berulat.
Agar tanaman tetap sehat dan tumbuh lebih cepat diberi pupuk organik cairan biogan yaitu pupuk yang mengandung nutrisi dan ini diberikan saat jamur telah menunjukan fase pertumbuhan yang berbentuk telur kecil dan berwarna hijau muda seperti gambar II
Gambar II
Jamur dapat di panen setelah berumur 10-12 hari dari perhitungan fase mulai tumbuhnya jamur, di saat memanen jamur diharapkan tidak merusak media tanam karena dapat membuat jamur stres dan memperlambat pertumbuhan jamur.
08.51 | | 0 Comments
Jaky Kecil Qu
Anak kecil yang lincah dan selalu mencari kesibukan sendiri hingga ia tak sadar kalau telah menjauh dari pelukan orang tuanya karena tingkahnya yang liar itu ia pun tidak tau dimana orang tuanya dan tempat tinggal asalnya, akhirnya ia bingung untuk mencari makan dan berteduh karena orang tuanya tidak ada di sampingnya,sungguh terlalu...
Anak kecil itu memberanikan diri untuk masuk ke halaman rumah orang untuk
berharap di beri makan dan di rawat, ternyata memang orang yang tinggal di rumah itu sangat senang sekali akan kehadiranya, lalu ia pun di bawa masuk untuk di rawat dan di beri nama jaky yang memang kebetulan orang itu memang enak aja di lidah untuk memberi nama anak kecil itu dengan nama jaky Stylone...
hitam,kecil,lincah,nakal dan bugil.. eh maaf salah bukan bugil tetapi mungil.. itulah dia kucing yang pernah aku pelihara di kontarakan
rumah biru tua yang sangat begitu membuat aku selalu merindukannya, walau ia telah tiada namun rasa sayang ku untuknya tak kan pernah menghilang bahkan tempat dimana ia lunches, breakfasts, dinners dan sisa makananya masih aku simpan sebagai kenang-kenangan yang tak kan terlupakan bagi ku...

07.06 | | 0 Comments
mereka adalah satu di dalam hidup dan matiku
CERPEN
Mereka Adalah Satu Di Dalam Hidup Dan Matiku
Aku sangat sayang sekali dengan, ayah, ibu dan abangku, ia adalah keluargaku di dalam satu atap yang sederhana dari semenjak mataku meratap akan kejamnya isi dunia kami selalu bersama, hingga dimana pohon yang tegar itu salah satu daunnya layu dan terlepas dari tangkainya sehingga daun yang terlepas itu harus berjuang sendiri untuk hidup membentuk tunas yang baru atau menjadi pupuk agar pohon yang tegar itu semangkin kuat dan tetap tabah merelakanya untuk pergi, mereka juga keluargaku di dalam satu darah dan di dalam satu rahim yang di anugrahi oleh Nya.
Aku sangat takut sekali suatu saat di antara mereka harus meninggalkanku tuk selamanya dan aku tau ayah,ibu dan abangku pun begitu pula sama seprtiku ia pasti takut kalau aku harus meninggalkan mereka semua untuk selamanya apalagi aku pergi dengan keadaan yang kafir… auzubilla minzalif.. atau pergi dengan cara yang mengenaskan pastilah mereka terkejut dan shok bahkan tak sanggup aku membayangkannya sebab apa yang kurasakan sama seperti mereka rasakan di dalam hati dan naluriku…
Sangat mengharapkan sekali bila Allah Swt mengizinkan kita untuk dapat hidup lebih lama lagi dan diberikan kesehatan, aku ingin berkumpul lagi bersama-sama keluarga besar ku dimana kita masing2 sudah mempunyai keluarga masing-masing serta berkumpul di satu rumah dan ayah menggendong cucunya dan ibu merumpi dengan ibu dari cucu2 ayah dan ibu ku, keinginan itu semua karena ku yakin perceraian bukanlah akhir dari hidup di dalam sebuah keluarga ^_^.
Semoga apa yang kita rasakan dan jalani saat ini dimana tempat kondisi dan keadaan yang berbeda-beda tempat dapat menyatukan kita lagi seakan-akan seperti dahulu di akirat kelak nanti..
Amin……
17 APRIL 2010
Hati merasakan, Jiwa bergerak
Terangkailah Kata Yang Bijak
03.11 | | 1 Comments
Pages
Mengenai Saya
Website powered by Blogger and Trily Blogger theme designed by TopTut.com & Converted by Ritesh Sanap.